Selasa, 09 Juni 2009

06 06 09

Hari itu gue telah melakukan suatu keputusan besar. Dan gue pikir itu adalah langkah awal buat gue menjalani segala sesuatu yang mungkin terjadi di hari-hari selanjutnya. Semula gue sempat berpikir untuk membatalkan niat itu karena gue gak bisa, gak berani, gak siap dan gak-gak yang lainnya. Yang terutama sih gak siap. Bukan karena gak siap ngomong atau gak siap dengan kata-kata yang bakal gue lontarkan, tetapi gue gak siap untuk kehilangan.

Menurut gue kehilangan adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini. But, setelah gue telusuri dan pikirin lagi mungkin hasilnya akan sama aja. Karena toh sakit yang akan gue rasain gak akan berkurang sedikit pun baik hari itu maupun nanti.

Well, kalau dari tadi lo bertanya-tanya keputusan apa sih yang gue ambil pada hari itu? Yaitu gue udah mengucapkan selamat tinggal pada seseorang yang selama ini menggangu pikiran gue! cie elah,, tapi beneran deh! Gak gampang untuk ngelakuin itu.

Dan untuk terakhir kalinya dia menyanyikan lagu ini buat gue :

maaf ku telah menyakitimu
ku telah kecewakanmu
bahkan ku sia-siakan hidupku
dan kubawa kau s'perti diriku
walau hati ini trus menangis
menahan kesakitan ini
tapi kulakukan semua demi cinta.

akhirnya juga harus kurelakan
kehilangan cinta sejatiku
segalanya tlah kuberikan
juga semua kekuranganku
jika memang ini yang terbaik
untuk diriku dan dirinya
kan ku trima semua demi cinta.

reff :
jujur aku tak kuasa
saat terakhirku genggam tanganmu
namun yang pasti terjadi
kita mungkin tak bersama lagi

bila nanti esok hari
kutemukan dirimu bahagia
izinkan aku titipkan
kisah cinta kita
selamanya

demi cinta by kerispatih


Lagu yang indah juga menyedihkan dan mampu membuat sisa hari gue saat itu dihiasi dengan air mata. Tapi air mata itu gue jadikan sebagai air mata terakhir gue untuk dia. Gue yakin kok ini yang terbaik. Pasti! Dan gue doain semoga lo bahagia di sana. Walau kita terpaut jarak yang jauh gue selalu mendoakan lo, agar lo selalu bahagia, walau detik berganti detik, menit berganti menit, hari berganti hari, tahun berganti tahun, bahkan kenangan akan datang silih berganti kita saling melupakan. Menjalani kehidupan masing-masing seperti kita belum saling mengenal dulu. Gue juga mau mengucapkan terima kasih yang terdalam untuk semua hal yang mau lo bagi sama gue. Untuk waktu yang udah mau lo sisakan untuk gue. Makasih.


"SELAMAT TINGGAL"

Rabu, 03 Juni 2009

Patah Hati

Sekali waktu gue membaca sebuah artikel 'patah hati' dari internet. Isinya menarik banget! Asli !
Jadi, di sana dituliskan mengenai cinta dan kasih sayang yang kita berikan pada orang lain. Karena ketika kita menyayangi seseorang di sana kita justru membebaskan orang itu. Mengapa? Karena berarti kita membebaskan dia dari kesendirian. Membagi cerita akan arti kebersamaan yang sesungguhnya. Bukan karena hanya ingin melampiaskan hawa nafsu, tetapi juga kebersamaan untuk berbagi suka duka akan lika-liku kehidupan ini. Dimana kita tidak perlu takut lagi menanggung beban seorang diri melainkan ditanggung oleh dua orang. Pasti akan terasa jauh lebih ringan. Mungkin lo berfikir betapa munafik kata-kata gue ini, semula gue juga berfikir seperti itu, tapi setelah gue coba pahami lagi ternyata ada makna lain yang tersimpan di baliknya.

Right,, sekarang gue bingung aja sama kebingungan yang ada dalam pikiran gue ini. Pengen gue keluarin, tapi gue gak ngerti gimana caranya. Gue gak tau harus mulai dari mana, bagaimana menyusun kata-katanya agar orang bisa benar-benar mengerti apa yang sebenernya mau gue sampein. Gue berpikir kenapa ini terjadi mungkin karena gue udah terlalu lama menyimpan semua sakit yang ada di hati gue. Ketika gue memendam satu hal maka hal yang lain juga akan gue sembunyikan pula. Mungkin kini semuanya udah menumpuk dan mungkin suatu saat ketika gue udah gak sanggup menahan semuanya, maka gue akan meledak. Akan seperti apakah gue, ketika "buuuum!" itu terjadi? Labih baikkah? Atau mungkin akan menambah beban dalam hati gue!

But, ugghhh. Setelah gue pikir-pikir lagi kenapa gue jadi kayak orang sterss ya? Seperti udah gak ada harapan hidup! Ogah! Gue gak mau! Toh jalan hidup gue masih panjang.Gue masih muda. 18 tahun, yah walaupun dalam beberapa bulan lagi akan menjadi 19. Gue gak boleh stuck di sini doank kan? Gue harus maju. Udah terlalu banyak orang yang menaruh harapan ke gue, mendoakan gue dengan setia. So, alangakah egoisnya gue kalau harus memikirkan diri sendiri. Kenapa gue begini dan begitu. Come on! Gue bukan anak-anak lagi yang akan menyelesaikan masalah dengan menangis meronta-ronta, atau mengadu pada orang lain. Gue bisa menyelesaikan semuanya sendiri dengan meminta petunjukNya. Karena gue gak pernah sendiri.

Yah, gue gak pernah sendiri.

Cari Blog Ini

Powered By Blogger